being wise as a parent for your child
ga bisa dipungkiri kadang - kadang orang tua ngasih beberapa tekanan ke anaknya. mulai dari tekanan harus jadi seperti apa anaknya? bagaimana anak harus ngejalanin hidup tetap di jalan yang dipilihkan oleh orangtua? sampai ke hal bagaimana anak harus selalu menurut dan tidak boleh memberikan pembelaan sama sekali saat di dikte oleh orang tua. memang benar sebagai anak, kita harus menuruti semua omongan orangtua, tapi bagaimana dengan orangtua? apakah sudah semua orangtua tahu dan menyadari apa yang diinginkan anaknya? terkadang anak hanya bisa diam mendengar dikte dari orangtua dan hanya bisa pasrah ketika di cap sebagai anak yang ini dan itu.
anak remaja yang beranjak dewasa (sekitar 18 - 20 tahun) memiliki keinginan dan passionnya masing - masing, meskipun banyak anak yang hingga mencapai umur itu belum menemukan hal apa yang akan membawanya kepada kesuksesan kelak. orangtua disini memang memiliki peran yang besar sebagai petunjuk arah, orangtua boleh mengungkapkan keinginan atas anaknya tentang bagaimana seorang dewasa seharusnya menjalani hidup. tapi orangtua juga seharusnya tidakmendikte dan menekan apa yang menjadi keinginannya kepada anak. remaja ini memiliki pandangan tersendiri tentang hidup, menurut saya saat anak mencari arti tentang hidup, orangtua hanya bertugas untuk mengarahkan agar tujuan si remaja ini tidak berbelok arah dan menyimpang dari norma dan batasan - batasan. terkadang ada anak yang terlalu menurut dengan apa yang dikatakan oleh orangtuanya, sehingga orangtua disini terkesan sebagai diktator dalam hidui sang anak. otoriter orangtua terlihat jelas saat mereka menaikkan nada - nada tertentu dalam mendikte anak. anak yang terlalu menurut pada orangtuanya memiliki beberaopa alasan yang pertama memang keinginan orangtuanya adalah yang dia inginkan, kedua adalah otoriter orangtua yang membuat anak terpaksa untuk menurut.
sebagai orangtua yang baik sudah sepantasnya mereka berlaku bijak dalam menghadapi perubahan dan revolusi anak yang dari remaja hingga dewasa, buat suatu perbincangan kecil yang sifatnya interpersonal tanpa memberikan tekanan sedikitpun, sehingga anak akan menganggap orangtua adalah tempat yang baik untuk berbagi dan menerima kenyataan tentang baik buruk yang dilakukan sang anak. orangtua adalah tempat mencari solusi bagi anak, bukan tempat anak mendapat tekanan dalam kehidupannya. saat orangtua sudah mengetahui apa yang diinginkan anak yang sudah beranja dewasa ini, orangtua harus sudah menganggap omongan anak adalah serius, jangan menganggap remeh dan merendahkan apa yang dibicarakan anak karena anak sudah beranjak dewasa, bukan lagi siswa SD yang belum mengerti apa -apa. saat orangtua tidak menyetujui apa yang diinginkan anaknya berikan alasan yang kongkret, tanpa menyinggung perasaan anak agar anak tahu bahwa orangtua melarang bukan karena otoritas, melainkan karena rasa sayangnya kepada sang anak. orangtua dan anak harus saling menjaga sikap dan saling mengerti layaknya perbincangan orang dewasa.
terkadang anak dianggap sebelah mata oleh orangtuanya, namun terkadang pula orangtua tidak menyadari bahwa anaknya memiliki potensi besar dan telah melakukan hal besar pula tanpa disadari orangtuanya. hal ini biasanya terjadi pada orangtua yang terlalu sibuk hingga tidak memiliki waktu banyak untuk mendengarkan anaknya. terkadang orangtua selalu menganggap dirinya benar, dan anak mengangguk akan hal itu. kita sudah ketahui dan percaya apa yang dilakukan orangtua adalah yang menurutnya baik bagi anaknya, namun sadarkah orangtua bahwa anak melakukan hal yang sama? yaitu melakukan yang terbaik untuk orangtuanya. terkadang anak membuat kesalahan, memang, namun apakah kesalahan ini dianggap suatui pembelajaran menuju kebaikan oleh sebagian orangtua, atau dianggap kecacatan dan aib dalam hidup?. orangtua juga harus sadar betapa seorang anak akan merasa sakit sekali saat mengetahui dirinya telah mengecewakan orangtuanya, ini karena rasa sayang anak yang amat besar kepada orangtuanya, anak selalu punya keterbatasan dan selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk orangtuanya. apakah hal itu terjadi sebaliknya kepada orangtua?ini adalah suatu misteri yang akan selalu menjadi pertanyaan bagi masing - masing individu yang menjalaninya.
anak remaja yang beranjak dewasa (sekitar 18 - 20 tahun) memiliki keinginan dan passionnya masing - masing, meskipun banyak anak yang hingga mencapai umur itu belum menemukan hal apa yang akan membawanya kepada kesuksesan kelak. orangtua disini memang memiliki peran yang besar sebagai petunjuk arah, orangtua boleh mengungkapkan keinginan atas anaknya tentang bagaimana seorang dewasa seharusnya menjalani hidup. tapi orangtua juga seharusnya tidakmendikte dan menekan apa yang menjadi keinginannya kepada anak. remaja ini memiliki pandangan tersendiri tentang hidup, menurut saya saat anak mencari arti tentang hidup, orangtua hanya bertugas untuk mengarahkan agar tujuan si remaja ini tidak berbelok arah dan menyimpang dari norma dan batasan - batasan. terkadang ada anak yang terlalu menurut dengan apa yang dikatakan oleh orangtuanya, sehingga orangtua disini terkesan sebagai diktator dalam hidui sang anak. otoriter orangtua terlihat jelas saat mereka menaikkan nada - nada tertentu dalam mendikte anak. anak yang terlalu menurut pada orangtuanya memiliki beberaopa alasan yang pertama memang keinginan orangtuanya adalah yang dia inginkan, kedua adalah otoriter orangtua yang membuat anak terpaksa untuk menurut.
sebagai orangtua yang baik sudah sepantasnya mereka berlaku bijak dalam menghadapi perubahan dan revolusi anak yang dari remaja hingga dewasa, buat suatu perbincangan kecil yang sifatnya interpersonal tanpa memberikan tekanan sedikitpun, sehingga anak akan menganggap orangtua adalah tempat yang baik untuk berbagi dan menerima kenyataan tentang baik buruk yang dilakukan sang anak. orangtua adalah tempat mencari solusi bagi anak, bukan tempat anak mendapat tekanan dalam kehidupannya. saat orangtua sudah mengetahui apa yang diinginkan anak yang sudah beranja dewasa ini, orangtua harus sudah menganggap omongan anak adalah serius, jangan menganggap remeh dan merendahkan apa yang dibicarakan anak karena anak sudah beranjak dewasa, bukan lagi siswa SD yang belum mengerti apa -apa. saat orangtua tidak menyetujui apa yang diinginkan anaknya berikan alasan yang kongkret, tanpa menyinggung perasaan anak agar anak tahu bahwa orangtua melarang bukan karena otoritas, melainkan karena rasa sayangnya kepada sang anak. orangtua dan anak harus saling menjaga sikap dan saling mengerti layaknya perbincangan orang dewasa.
jangan menyepelekan anak anda,jika anda ingin anak anda tidak disepelekan
terkadang anak dianggap sebelah mata oleh orangtuanya, namun terkadang pula orangtua tidak menyadari bahwa anaknya memiliki potensi besar dan telah melakukan hal besar pula tanpa disadari orangtuanya. hal ini biasanya terjadi pada orangtua yang terlalu sibuk hingga tidak memiliki waktu banyak untuk mendengarkan anaknya. terkadang orangtua selalu menganggap dirinya benar, dan anak mengangguk akan hal itu. kita sudah ketahui dan percaya apa yang dilakukan orangtua adalah yang menurutnya baik bagi anaknya, namun sadarkah orangtua bahwa anak melakukan hal yang sama? yaitu melakukan yang terbaik untuk orangtuanya. terkadang anak membuat kesalahan, memang, namun apakah kesalahan ini dianggap suatui pembelajaran menuju kebaikan oleh sebagian orangtua, atau dianggap kecacatan dan aib dalam hidup?. orangtua juga harus sadar betapa seorang anak akan merasa sakit sekali saat mengetahui dirinya telah mengecewakan orangtuanya, ini karena rasa sayang anak yang amat besar kepada orangtuanya, anak selalu punya keterbatasan dan selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk orangtuanya. apakah hal itu terjadi sebaliknya kepada orangtua?ini adalah suatu misteri yang akan selalu menjadi pertanyaan bagi masing - masing individu yang menjalaninya.
Comments